WRANGLER senantiasa memproduksi hasil denim terbaik yang stylish sejak 1947. Mereka sangat percaya bahwa pakaian harus didesain sesuai dengan kebutuhan penggunannya. Oleh karena itu, sejak lebih dari 75 tahun lalu, Wrangler® selalu berupaya menghasilkan jeans, jaket, dan pakaian untuk cowboys.
Meski kini produk Wrangler® telah beralih mengikuti kebutuhan dan minat pencinta denim masa kini, komitmen akan inovasi, pengalaman, orisinalitas, dan semangat, tetap sama.
Koleksi-koleksi klasik dari Wrangler® selalu dinanti. Sehubungan dengan itu, pada FW23, tim Wrangler® Jepang meluncurkan koleksi The Archive. Koleksi ini mereplikasi karya-karya vintage Wrangler, mulai dari gaya keseluruhan, detil jahitan, hingga aksesoris yang tren di masa tersebut.
Tidak hanya memadukan gaya klasik nan unik, koleksi The Archive dibuat secara ekslusif dengan material premium Jepang.
Head Of Product Wrangler® Indonesia Norman Lukan menjelaskan, koleksi The Archive dihadirkan untuk menghidupkan kembali nilai workmanship dan historical dari culture denim di era 1950-an hingga 1960-an.
Di Indonesia, lisensi Wrangler® atau yang lebih dikenal Wrangler® Indonesia dibawa oleh PT DELAMIBRANDS Kharisma Busana. Susanna, Brand Leader Wrangler® Indonesia, menginformasikan bahwa koleksi The Archive di Indonesia ini hanya diproduksi secara terbatas dan cukup eksklusif, hanya dijual di Standard Denim Store, Plaza Senayan.
“Koleksi The Archive bisa didapatkan dengan harga Rp3.199.000 di Standard Denim Store, Plaza Senayan mulai Kamis, 16 November 2023,” kata Susanna.
Di Indonesia, The Archive hadir dalam tiga koleksi ekslusif, yaitu dua model celana dan satu jaket.
10MW 1964 Model
Jika membahas soal bahan yang digunakan Wrangler® pada produknya, selalu ada dua pilihan utama yang menjadi perdebatan, yakni left-hand twill di model 11MW atau 11MWZ dan broken twill yang telah menjadi standar sejak 1970-an.
Namun, selalu ada pengecualian untuk model 10MW yang menggunakan right-hand twill denim. Sesuai namanya, seri 10MW 1964 Model ini dulunya hanya diproduksi selama satu tahun (1964). Setelah 59 tahun berselang, koleksi 10MW sangat sulit ditemukan.
Hingga saat ini, alasan penggunaan right-hand twill denim secara tiba-tiba pada koleksi 10MW ini masih simpang siur. Namun, yang pasti, tekstur denim yang kasar dan bahan yang tebal, kemudian warna pudar yang kontras, selvedge on roll-ups, dan pola yang unik menjadi ciri khas tersendiri yang jauh berbeda dari koleksi Wrangler® lainnya.
111MJ 1951 Model
Koleksi ini merupakan desain dari Benjamin Lichtenstein, seorang designer khusus rodeo cowboys, yang merasa frustrasi dengan jaket denim tradisional yang desainnya tidak pernah berubah selama beberapa dekade.
Dari kefrustrasian itu, lahirlah desain 111MJ 1951 Model atau yang dulunya dikenal dengan nama Rodeo Ben. Desain utama dari 111MJ 1951 terletak pada saku depannya, kemudian detail jahitan lambang “W” yang eksklusif di kedua sisi, dan kehadiran action pleats di bagian belakang.
11MW 1951 Model
Koleksi 11MW 1951 selalu jadi incaran penyuka denim. Pasalnya, model 11MW menjadi tonggak sejarah kehadiran lambang “W” di bagian saku belakangnya. Koleksi ini dulunya dirancang juga oleh Benjamin Lichtenstein atau dikenal dengan sebutan Rodeo Ban Lichtenstein.
Ciri yang khas dari 11MW 1951 Model, antara lain model high rise, posisi saku belakangnya, bagian rivet, posisi bagian lopp depan, dan label di bagian saku belakang.
Editor: Yunilawati
KOMENTAR ANDA